GAMBARAN PEREKONOMIAN & SDA KAB. TANAH DATAR
Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah agraris karena kurang lebih 70% penduduknya bergerak di sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan maupun perikanan yang semuanya telah berjalan secara turun temurun. Sektor lain yang berkembang pada dasarnya juga berbasis pertanian seperti industri kecil dan industri pengolahan di samping juga sektor pariwisata.
Untuk pengembangan sektor pertanian, Kabupaten Tanah Datar bersinergi dengan program prioritas Provinsi Sumatera Barat, yang diharapkan kebijakan alokasi 10% APBD Provinsi Sumatera Barat untuk sektor pertanian dapat diperoleh secara optimal oleh Kabupaten Tanah Datar. Beberapa kelemahan yang menjadi perhatian diantaranya adalah struktur ekonomi Kabupaten Tanah Datar masih bertumpu pada sektor pertanian. Namun, produk hasil pertanian masih belum diikuti oleh hilirisasi produk yang belum memiliki nilai tambah bernilai ekonomis tinggi. Melalui digitalisasi, pemasaran, promosi produk pertanian dan UMKM, serta potensi daerah yang dimiliki Kabupaten Tanah Datar bisa dilakukan secara massif dan diharapkan memberikan efek positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kemudian, strategi dalam mewujudkan misi di sektor perdagangan dan UMKM adalah menciptakan wirausahawan pemula serta peningkatan jaringan pemasaran secara digital.
Selanjutnya, di sektor pembangunan pariwisata berkelanjutan yang berbasis adat, budaya, dan sumberdaya alam, diantaranya adalah dengan melengkapi dan memperbaiki amenitas dan aksesbilitas destinasi wisata, meningkatkan even wisata, meningkatkan promosi dan branding pariwisata daerah, memperkuat manajemen dankelembagaan pariwisata, mendorong kolaborasi Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam pengelolaan desa wisata, penyusunan regulasi pengelolaan destinasi wisata daerah, mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata, mengembangkan masstourism, pengembangan konsep pariwisata geopark, peningkatan SDM pelaku wisata, pengembangan konsep agrowisata, penguatan nilai-nilai kearifan lokal sebagai daya tarik wisata budaya, optimalisasi penyelenggaran event pariwisata daerah, meningkatkan kualitas investasi dan iklim usaha yang kondusif, pemetaan potensi penanaman modal di sektor pariwisata, meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penanaman modal, meningkatkan promosi penanaman modal sektor pariwisata, dan sebagainya.
Pembangunan pariwisata diharapkan sebagai sumber ekonomi potensial yang akan memberi dampak berkembangnya sektor-sektor lainnya seperti akomodasi dan perhotelan, UMKM, agro industri, penyerapan tenaga kerja dan berbagai sektor lainnya. Pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan memperhatikan ketahanan budaya, kelestarian alam dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan serta melindungi tenaga kerja lokal. Arah kebijakan bidang pariwisata adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, meningkatkan lama tinggal wisatawan.
Untuk pengembangan sektor pertanian, Kabupaten Tanah Datar bersinergi dengan program prioritas Provinsi Sumatera Barat, yang diharapkan kebijakan alokasi 10% APBD Provinsi Sumatera Barat untuk sektor pertanian dapat diperoleh secara optimal oleh Kabupaten Tanah Datar. Beberapa kelemahan yang menjadi perhatian diantaranya adalah struktur ekonomi Kabupaten Tanah Datar masih bertumpu pada sektor pertanian. Namun, produk hasil pertanian masih belum diikuti oleh hilirisasi produk yang belum memiliki nilai tambah bernilai ekonomis tinggi. Melalui digitalisasi, pemasaran, promosi produk pertanian dan UMKM, serta potensi daerah yang dimiliki Kabupaten Tanah Datar bisa dilakukan secara massif dan diharapkan memberikan efek positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kemudian, strategi dalam mewujudkan misi di sektor perdagangan dan UMKM adalah menciptakan wirausahawan pemula serta peningkatan jaringan pemasaran secara digital.
Selanjutnya, di sektor pembangunan pariwisata berkelanjutan yang berbasis adat, budaya, dan sumberdaya alam, diantaranya adalah dengan melengkapi dan memperbaiki amenitas dan aksesbilitas destinasi wisata, meningkatkan even wisata, meningkatkan promosi dan branding pariwisata daerah, memperkuat manajemen dankelembagaan pariwisata, mendorong kolaborasi Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam pengelolaan desa wisata, penyusunan regulasi pengelolaan destinasi wisata daerah, mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata, mengembangkan masstourism, pengembangan konsep pariwisata geopark, peningkatan SDM pelaku wisata, pengembangan konsep agrowisata, penguatan nilai-nilai kearifan lokal sebagai daya tarik wisata budaya, optimalisasi penyelenggaran event pariwisata daerah, meningkatkan kualitas investasi dan iklim usaha yang kondusif, pemetaan potensi penanaman modal di sektor pariwisata, meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penanaman modal, meningkatkan promosi penanaman modal sektor pariwisata, dan sebagainya.
Pembangunan pariwisata diharapkan sebagai sumber ekonomi potensial yang akan memberi dampak berkembangnya sektor-sektor lainnya seperti akomodasi dan perhotelan, UMKM, agro industri, penyerapan tenaga kerja dan berbagai sektor lainnya. Pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan memperhatikan ketahanan budaya, kelestarian alam dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan serta melindungi tenaga kerja lokal. Arah kebijakan bidang pariwisata adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, meningkatkan lama tinggal wisatawan.